"Itu bukan tugas ormas. Itu salah satu tugas pokok Polri," kata Kapolda DIY Brigjen Pol Prasta Wahyu Hidayat, di Yogyakarta, Rabu (1/6/2016).
Prasta mengaku pihaknya telah melakukan penyisiran ke beberapa tempat yang dicurigai melakukan aktivitas prostitusi. Hasilnya, dia mendapati delapan salon yang beroperasi tak semestinya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Prasta, masyarakat dan organisasi masyarakay hanya perlu percaya pada kepolisian untuk menertibkan tempat-tempat hiburan selama Ramadan. Tak perlu ikut-ilkutan melakukan sweeping.
Sementara itu, Ketua MUI DIY, Thoha Abdurrahman mengaku memberikan sorotan kepada dua ormas yang dianggap keras. Dua ormas yang berada di bawah lembaganya itu yakni Front Jihad Islam dan Front Pembela Islam (FPI).
"Ya dua itu ormas yang keras. Tapi yang FPI di DIY kepengurusannya kami tolak, karena anggotanya preman. Kami minta kepengurusannya diganti dengan yang pantas," ungkapnya.
Thoha juga mengatakan telah mengeluarkan edaran perihal larangan ormas melakukan sweeping. Meskipun surat edaran itu ditujukan untuk ormas yang berada di bawah MUI DIY.
"Kami harap tempat hiburan malam di bulan Ramadan jangan buka. Kalau memang buka ya dibatasi waktunya," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)
