"Tahun 2015 jumlah penumpang H-12 hingga H-9 hanya 2.456 orang. Namun tahun ini mencapai 8.226 penumpang, meningkat hingga 146 persen," kata Kepala Terminal Kampung Rambutan, Emerald August, Selasa (28/6/2016).
Emerald memprediksi puncak arus mudik di Terminal Kampung Rambutan terjadi akhir pekan ini. Sebab, beberapa instansi dan perkantoran mulai memasuki masa cuti bersama.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Akhir pekan ini mulai cuti bersama, kita perkirakan peningkatannya signifikan hingga puncaknya H-3 Lebaran," ujarnya.
Meningkatnya jumlah penumpang di Terminal Kampung Rambutan, ternyata dibarengi dengan membanjirnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Pantauan Beritajakarta.com, sejumlah pengamen berkeliaran di peron atau tempat menunggu penumpang.
Sebagian pengamen membekali diri dengan sound system yang digendong dan ada pula yang menyodorkan selembar amlop.

Jumlah pengasong juga semakin banyak. Setiap calon penumpang datang, langsung ditawari aneka dagangan mereka. Tak sedikit juga yang menawarkan jasa penukaran uang mulai dari pecahan Rp1.000 hingga Rp20 ribu.
Jajang, 42, pemudik tujuan Tasikmalaya, Jawa Barat, merasa tidak nyaman dengan kondisi terminal. Belum sempat mencari bus tujuannya, ia sudah dihadapkan dengan pengasong dan pengamen bergantian.
"Pusing juga masuk terminal. Pengasongnya banyak sekali, pengamen, dan pengemis datang bergantian," kata Jajang.
Surya, 37, pemudik lainnya, menukarkan uang sebanyak Rp200 ribu dengan pecahan Rp5 ribu. Penjual jasa penukaran uang memotong sebanyak Rp20 ribu.
"Saya nukar Rp200 ribu, tapi diberinya Rp180 ribu. Jadi dipotong Rp20 ribu. Terpaksa nukar untuk kepentingan di kampung," ujarnya.
Camat Ciracas Manson Sinaga mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan Satpol PP untuk menjaga kawasan terminal dari PMKS. Pihaknya juga melakukan penyisiran secara rutin, namun belum ada PMKS yang terjaring. "Kemarin sudah disisir oleh Satpol PP namun belum mendapatkan PMKS," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (FZN)