Dari pantauan Metrotvnews.com, Senin 13 Juli, angin kencang terjadi pada pagi dan sore hari. Sementara cuaca di siang hari jauh lebih bersahabat.
Kondisi itu mengakibatkan sejumlah kapal tradisional menunda keberangkatan dan melayani penyeberangan ke sejumlah tujuan, seperti Pulau Mandangin. Pemilik kapal pun lebih memilih bersandar di Pelabuhan Tanglok sambil menunggu cuaca lebih tenang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Di tengah laut anginnya memang kencang, makanya kita pilih saat yang tepat untuk berlayar. Kapal yang ke arah selatan akan bergoyang terbawa arus angin," terang Muntaha, seorang pemilik kapal.
Hingga berita ini dimuat, Muntaha enggan melayarkan kapalnya. Ia mengaku angin masih kencang dan membahayakan penyeberangan.
Beruntung pada lima hari jelang Lebaran atau H-5, belum banyak pemudik yang membutuhkan jasa angkutan penyeberangan. Sehingga, penumpukan penumpang tak terjadi di Pelabuhan Tanglok.
Untuk tarif penyeberangan, Muntaha mengaku tak ada kenaikan. Tarifnya masih sama yaitu Rp10 ribu per orang dan Rp20 ribu untuk penumpang yang membawa sepeda motor.
Pulau Mandangin merupakan pulau kecil di sebelah selatan Kabupaten Sampang. Kurang lebih 12 ribu penduduk menempati pulau yang dengan waktu tempuh sekira 1,5 jam dari Sampang itu. Sebagian besar, penduduknya merantau ke sejumlah kota di Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (RRN)
