"Insy Allah (ikut langsung). Saya sudah koordinasi dengan BNN," kata Djarot kepada wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (12/6/2015).
Menurut Djarot, pihaknya tidak akan membocorkan waktu razia ini kepada siapa pun, termasuk wartawan. Dia ingin razia steril dari kamera awak media.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tidak pakai wartawan. Kapan saja saya lakukan dengan acak," ujarnya.
Djarot menegaskan, pihaknya akan mengambil langkah tegas jika ada tempat `ajeb-ajeb` yang masih buka selama Bulan Suci.
Seperti dilketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengawasi 476 tempat industri hiburan malam yang jam operasionalnya diatur selama Ramadan. Izin mereka akan dicabut jika melanggar peraturan yang sudah ditentukan.
Berdasarakan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, ada 1.287 tempat hiburan di Ibu Kota. Namun, hanya 476 tempat akan diawasi, seperti: bola sodok 60 tempat, diskotek 66 tempat, griya pijat 230 tempat, klab malam 6 tempat, mandi uap 7 tempat, dan live music 165 tempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (FZN)