Demikian disampaikan M. Quraish Shihab dalam khotbah Salat Idul Fitri 1438 H yang disampaikannya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (25/6/2017). Salat diikuti oleh Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, pimpinan lembaga tinggi negara, para menteri dan duta besar negara sahabat.
"Manusia diciptakan Allah dari tanah, maka tidak heran jika nasionalisme, patriotisme, cinta Tanah Air merupakan fitrah, yakni naluri manusia. Itulah fitrah naluri manusiawi karena hubbul wathon minal iman. Cinta Tanah Air adalah manifestasi dari dampak keimanan," ujarnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Ulama terkemuka ini mengingatkan bahwa Allah bahkan juga menyandingkan rasa cinta kepada Tanah Air dengan keimanan. Demikian juga dengan memelihara, menampakkan dan mendendangkan keindahan Tanah Air yang menghidupi selama ini.
"Sebagaimana mensejajarkan agama dengan Tanah Air, Alah berfirman: Allah tidak melarang kamu berlaku adil kepada siapa pun selama tidak memerangi kamu dalam agama atau mengusir kamu dari negeri kamu. (Q.s. Al-Mumtahanah [60]:8). Demikian pembelaan agama dan pembelaan Tanah Air disejajarkan Allah," paparnya.
Menurut ulama kelahiran 16 Februari 1944 keberagaman dan persatuan di Indonesia merupakan suatu anugerah dari Allah SWT. Maka menjadi kewajiban bagi semua orang yang beriman untuk memeliharanya
"Baranag siapa yang tidak mencintai Tanah Air adalah yang tak bisa menghargai sesama. Di Indonesia, keragaman harus dihargai karena Indonesia terdiri dari banyak suku dan bangsa. Meski kita berbeda-beda suku, agama dan lain lain, kita punya hak dan kewajiban yang sama di hadapan negara. Sebagai manusia Indonesia sudah seharusnya mencintai Tanah Air, jika ada yang tidak berarti sakit jiwa," sambung Quraish.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (LHE)