Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Takjil ANTARA FOTO-Prasetyo Utomo
Takjil ANTARA FOTO-Prasetyo Utomo

BPOM Sebut 9,8% Takjil Mengandung Bahan Berbahaya

Husen Miftahudin • 07 Juli 2015 17:13
medcom.id, Jakarta: Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparinga mengungkapkan 9,8 persen takjil yang beredar di masyarakat mengandung bahan-bahan berbahaya yang tidak sesuai dengan ketentuan pangan olahan. Angka ini diprediksi akan terus bertambah seiring masih berjalannya bulan Ramadan.
 
"Tahun lalu itu ditemukan 12 persen, tetapi saat ini sekitar 9,8 persen. Tapi ini masih berjalan," ujar Roy di Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat, Selasa (7/7/2015).
 
Panganan berbuka puasa tersebut mengandung pewarna tekstil, formalin, pemanis buatan, boraks dan lainnya. Menurut dia, penyalahgunaan produk-produk berbahaya untuk panganan takjil tersebut mengalami fluktuasi yang cukup tajam setiap harinya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Kecenderungan (penyalahgunaan produk berbahaya dalam takjil) fluktuasi, hari-hari pertama (puasa) tinggi. Setelah itu turun karena ada tekanan-tekanan dari media," ungkapnya.
 
Penemuan bahan-bahan berbahaya dalam takjil tersebut bisa lebih besar jika dilakukan pengawasan di daerah-daerah. .
 
"Kecenderunganya di kota kecil bebas, kota besar marak," pungkas Roy.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SAW)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif