"Program Mudik Bareng PKB sudah dilakukan DPP PKB sebanyak lima kali berturut-turut dan sukses. Kita sangat berharap program Mudik Bareng ini kembali dapat membantu saudara-saudara kita yang ingin bersilaturahim ke kampung halaman," kata Ketua Fraksi-PKB Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Ida Fauziah, sebelum melepas rombongan jamaah mudik di Taman Ismail Marzuki (TIM), dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/7/2016).
Menurut Ida, kali ini DPP PKB memberangkatkan 17 bus menuju wilayah Jateng dan Jatim. Dengan diikuti 1.000 jamaah mudik dari wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya juga berharap ribuan jamaah ini dapat saling bersilaturahim di dalam bus. Mengikat persaudaraan satu dengan lainnya. Dengan begitu, program Mudik Bareng PKB menjadi berkah karena kita saling mengikat persaudaraan," ujarnya.
Ida berpesan kepada sopir bus untuk berhati-hati di jalan. Kecepatan memang penting, namun keselamatan dan ketepatan jauh lebih penting.
"Pak sopir saya titip jemaah mudik, jangan ugal-ugalan di jalan. Kalau ngantuk lebih baik istirahat atau diganti dengan sopir cadangan," katanya menegaskan.
Ida menitipkan salam hangat dan permintaan maaf dari Ketua Umum (Ketum) DPP PKB H Abdul Muhaimin Iskandar karena tidak dapat hadir menemani jamaah mudik. Namun, Ketum berpesan agar para sopir berhati-hati membawa penumpang dan tidak ugal-ugalan.
"Ketum PKB menyampaikan salam hangat dan permohonan maaf karena tidak dapat hadir. Beliau saat ini tengah menjalani ibadah umroh," katanya.
Kepala Kantor DPP PKB Mukhlisin Erce meminta maaf kepada jemaah mudik yang tidak kebagian tiket Mudik Bareng PKB karena pendaftaran mudik bareng kali ini diubah dengan menggunakan sistem online.
"Pendaftaran kita buka melalui online dan lebih ketat. Hal itu terpaksa dilakukan karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Para pemudik yang sudah mendaftar manual seenaknya membatalkan keberangkatan, padahal kita sudah sediakan bangku kosong. Sehingga di hari H keberangkatan banyak bangku kosong," katanya.
Untungnya, kata Mukhlisin, masyarakat sudah tidak asing dengan pendaftaran online. Hal itu terbukti dalam waktu dua hari pendaftar sudah penuh.
"Mereka yang telah mendaftar melalui online kita beri waktu dua hari ini menyerahkan berkas. Bagi mereka yang tidak menyerahkan berkas, kita ganti dengan urutan di bawahnya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)