Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Tim Satgas Pangan Mabes Polri bersama Polda Jawa Timur mendatangi Pasar Wonokromo Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Dok. Polri
Tim Satgas Pangan Mabes Polri bersama Polda Jawa Timur mendatangi Pasar Wonokromo Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Dok. Polri

Jelang Lebaran, Polri Pastikan Harga Bahan Pokok di Jatim Stabil

Siti Yona Hukmana • 24 Maret 2024 02:09
Jakarta: Tim Satgas Pangan Mabes Polri bersama Polda Jawa Timur mendatangi Pasar Wonokromo Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Mereka memantau harga dan ketersediaan stok kebutuhan bahan pokok penting (bapokting) di pasar tradisional.
 
Kasubsatgas Distribusi Pangan Mabes Polri Kombes Teddy Suhendyawan Syarif mengatakan pihaknya mengecek di pasar-pasar secara nasional. Pasalnya, sempat beredar harga dan stok bahan kebutuhan pokok yang tinggi.
 
"Kita memantau, melihat harga di pasar saat ini permasalahan-permasalahan yang viral di media sosial. Ternyata beberapa komoditi seperti beras sudah turun, kemudian kebutuhan bahan pokok lainnya sudah turun," kata Teddy dalam keterangan tertulis, Sabtu, 23 Maret 2024.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Namun, Teddy mengakui masih ada sejumlah komoditi bahan pangan yang harganya bertahan tinggi, seperti telur dan daging. Menurut dia, hal itu terjadi lantaran permintaan dari masyarakat tinggi menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah.
 
"Telur masih bertahan, daging ayam masih bertahan. Itu memang wajar saja. Tidak melebihi nasional. Enggak ada temuan kenaikan. Karena ini juga permintaan dari masyarakat yang tinggi, seperti sekarang bulan puasa menjelang Idulfitri," ujar dia.
 
Dia memastikan secara umum, ketersediaan stok kebutuhan bahan pokok masih aman, termasuk di wilayah Jawa Timur (Jatim). Hal ini diketahui setelah Tim Satgas Pangan Polri mengecek di pasar tradisional Kabupaten Kediri, Mojokerto, hingga Kota Surabaya.
 
"Kita cek di seluruh Jatim, stok itu semuanya aman. Artinya, stok bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisa diambil kesimpulan bahwa semua harga di Jatim ini normal. Secara nasional itu normal, diukur dengan ukuran nasional itu normal," beber dia.
Baca Juga:Duh! Harga BerasNggakBakal Bisa Murah Lagi

Teddy bersyukur masing-masing daerah memiliki Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). TPID ini berguna untuk mengantisipasi apabila terjadi potensi inflasi akibat kelangkaan pasokan, distribusi tidak merata, atau harga komoditas pangan melambung tinggi.
 
"Contohnya beras, (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) SPHP untuk ketersediaan stok atau yang lainnya, harga itu tidak boleh melebihi HET. Beras SPHP Rp10.900 per kg. Kemudian terkait masalah minyak. Minyak kita ada di HET, dikomoditi itu ada TPID," ujar dia.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(AZF)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif