Salat Idul Fitri yang digelar para pengikut jamaah tarekat Naqsabandiyah digelar di Masjid Baitul Muttaqin, Dusun Kapasan, Desa Dukuh Klopo, Kecamatan Peterongan.
Sejumlah jamaah, baik laki-laki maupun perempuan, pagi tadi tampak berbondong-bondong mengikuti salat Ied. Selain jamaah asal desa sekitar, para jamaah yang datang juga berasal dari luar daerah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dengan dipimpin salah satu amir jamaah, KH Mustaqim, para warga ini terlihat khusyuk mengikuti seluruh rangkaian salat Ied. Selain di dalam area masjid, para jamaah yang mengikuti salat Ied juga tampak memadati seluruh halaman masjid.
Meski begitu, jamaah ini tetap menolak dianggap beraliran berbeda dari umat Islam kebanyakan. Alasannya, jamaah ini tetap berpegang pada ketentuan hadis dan Alquran.
Amir jamah tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah Al-Aliyah, Nasukha Anwar, mengatakan perbedaan penentuan awal Syawal jamaah dengan pemerintah. "Kami memiliki tim rukyat sendiri yang kemudian gagal melihat hilal, sehingga kami menggenapkan hitungan puasa menjadi 30 hari," katanya, Sabtu (18/7/2015).
Meski berbeda dengan keputusan pemerintah, namun tarekat ini berharap perbedaan itu tidak dipersoalkan dan menjadi masalah bagi umat Islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)