"Saya sangat menikmati pengalaman saya di Indonesia pada bulan Ramadan. Hampir setiap malam saya mengikuti atau menyelenggarakan buka puasa di rumah saya," ujar Dubes Blake, dalam diskusi berjudul 'Kehidupan Muslim di Amerika dari kaca mata Jurnalis Indonesia,' di At America, Pacific Place, Jakarta, Kamis (9/7/2015).
"Jadi ini merupakan waktu yang sangat berbahagia di tahun ini, bulan yang sangat berbahagia di mana kita bisa merayakannya bersama teman-teman, sahabat, keluarga, dan bagian masyarakat," jelasnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Mengenai Amerika Serikat di saat Ramadan, menurut Blake tidak terlalu jauh berbeda dengan Indonesia. Ini dikarena Indonesia dan AS di mata Blake, sama-sama negara yang besar, modern, majemuk dan toleran.
"Kedua negara adalah negara yang sangat menghargai nilai-nilai antar umat beragama. Namun, di beberapa bagian di Indonesia ada tantangan-tantangan yang dihadapi kelompok-kelompok dan sekte-sekte di luar lima agama dan satu kepercayaan yang diakui di Indonesia," imbuh Blake.
"Saya sangat terkesan dengan pernyataan Presiden Jokowi, Menag Lukman Hakim, dan Gubernur DKI Ahok yang menolak tindakan-tindakan intoleran semacam itu dan menyatakan tindakan itu tidak mendapat tempat di Indonesia," ucapnya.
Menurut Blake di AS ada insiden seperti itu yang terjadi dari waktu-waktu. Tetapi bagi Blake, Presiden Obama selalu melakukan, menanggapi dengan memberi pernyataan publik bahwa aksi-aksi seperti itu tidak mendapat tempat di AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (FJR)