"Mungkin beberapa orang akan berpikir mengenai suasana keras di Rutan, tapi sebenarnya bagi para warga binaan muslim yang baru saja masuk (Rutan), pertanyaan pertama yang kita tanyakan adalah ‘Apakah Anda sudah bisa salat?.’ Jika belum mari kita belajar mengenal Allah bersama-sama," kata pengampu dan takmir Masjid An-Nur, Fatan S, di area Rutan Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (27/6/2015).
Mengajarkan salat menjadi fokus utama para pengampu Masjid An-Nur. Kegiatan religi pun mengisi hari-hari para napi selama Ramadan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Pertama, belajar bacaan salat, tata cara salat, kemudian belajar membaca iqra. Kita juga menanamkan pembinaan akhlak mengingat nantinya mereka akan kembali ke masyarakat, kembali menjadi pemimpin bagi keluarganya,” ujar Fatan.
Menariknya, sejumlah warga binaan yang sudah lancar membaca Al Quran ikut mengajarkan rekan-rekannya yang belum fasih. Ada juga yang dilatih memberikan khotbah.
"Kita gunakan sistem pengelompokan. Yang sudah fasih mengajari yang belum fasih,” imbuh dia.
Di bulan lain, program ini sebenarnya juga dilakukan. Namun, ada program tambahan seperti pesantren kilat dan salat Tarawih berjamaan selama Ramadan. Ini guna meningkatkan rasa cinta umat Islam kepada Allah.
Fatan mengaku mengajar warga binaan mengenal Tuhan bukan hal yang mudah. Namun hal yang sangat membahagiakan ketika seorang warga binaan menyampaikan terima kasih kepada Fatan karena merasa telah dibimbing ke jalan yang benar.
"Ada yang mengatakan ‘Saya tahu mengenai salat di sini (Rutan), saya tahu puasa justru di sini. Mungkin itulah mengapa Allah mempertemukan kita’. Itu yang diucapkan warga binaan,” ungkapnya haru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (TTD)