Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KPA Winarnokusumo mengatakan Juki tewas karena sakit. Kerbau 'bule' itu lahir pada 12 Juni 2009.
"Sudah semenjak setengah bulan yang lalu (sakit). Namun saya sendiri belum bertemu dokter yang mengobatinya. Kemungkinan semacam panas dalam dan tak mau makan," kata KPA Winarnokusumo saat ditemui Metrotvnews.com, di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (20/6/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Setidaknya butuh tenaga 10 orang untuk menguburkan kerbau berusia 6 tahun itu. Dengan tewasnya Juki, kerbau pusaka Keraton Kasunanan Surakarta tinggal 9 ekor.
Secara singkat, KPA Winarnokusumo menceritakan asal kerbau Kiai Slamet itu. Pada masa pemerintahan Raja Kasunanan Surakarta, Pakubuwana X sering diadakan ritual kirab benda pusaka bernama Kiai Slamet, setiap Selasa Kliwon. Saat kirab itu, beberapa kerbau selalu mengikuti dari belakang. Sejak saat itu, masyarakat memanggil kerbau itu dengan sebutan kerbau Kiai Slamet. Kerbau Kiai Slamet juga dikirab setiap malam 1 Suro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (TTD)