Pantai Parangtritis adalah salah satu tempat favorit warga melakukan padusan. Pantauan metrotvnews.com, hari ini pantai Parangtritis ramai dipadati ribuan warga yang ingin melakukan padusan. Mereka tak hanya berasal dari Yogyakarta.
Dengan berpakaian lengkap mereka segera menceburkan diri ke pantai laut selatan itu. Di dalam air, mereka menggosok-gosok tubuhnya dari atas hingga bawah dan turut mencuci rambut agar bersih. Beberapa ada juga yang bermain air dan memerciki teman-teman atau keluarganya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Devy, salah seorang pengunjung yang melakukan padusan, mengaku rutin mengikuti tradisi ini setiap tahun. "Sudah tradisi dari kecil. Kata nenek saya padusan ini untuk membersihkan diri supaya suci saat memasuki Ramadan," ujar mahasiswi Universitas Taman Siswa ini, di Pantai Parangtritis, Yogyakarta, Rabu (17/6/2015).
Ia memilih pantai Parangtritis karena keindahan alamnya dan sekaligus berwisata. "Dari siang sudah sampai di sini. Saya pergi bersama 15 teman lainnya naik motor," ujar wanita yang tinggal di Kulonprogo ini.
Marianta penjaga tiket masuk Pantai Parangtritis mengatakan tradisi padusan membuat pengunjung pantai membeludak dibandingkan hari biasa. "Hari ini ada 8.000 pengunjung. Padahal hari biasa hanya 500 hingga 1000 pengunjung," katanya.
Padusan adalah tradisi yang sudah dilakukan turun temurun oleh warga Yogyakarta sejak abad 16. Sejarawan UGM Sri Margana menjelaskan tradisi padusan dianjurkan Sunan Kalijaga yang merupakan penyebar agama Islam di Yogyakarta.
"Padusan dalam kepercayaan masyarakat Jawa adalah kegiatan membersihkan dan menyucikan diri sebelum memulai Ramadan. Biasa disebut mandi besar karena harus membasuh tubuh dari ujung rambut sampai kaki," tuturnya melalui pesan singkat.
Sumber Mata air yang biasa dipakai padusan antara lain Pantai Depok, Pantai Parangkusumo, kolam renang UNY, dan Pantai Gua Cemara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)