Hampir setiap hari, sejak pukul 14.00 para pengurus Kenaziran Masjid Raya Al Maksum sibuk dengan pekerjaan tambahan. Selain mengelola kemakmuran masjid, para nazir juga harus mempersiapkan menu berbuka puasa bagi para jemaah dan warga sekitar masjid.
Menu yang selalu ditunggu-tunggu jemaah masjid maupun warga sekitar itu adalah bubur pedas. Menurut para nazir masjid, bubur pedas itu merupakan makanan khas berbuka puasa yang sudah turun temurun dilakukan sejak Kesultanan Deli pada awal abad ke-19 lalu di Medan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk pembuatan bubur pedas bagi warga dan jemaah masjid, pengurus menyediakan satu kuali berukuran besar. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuatnya terbilang sederhana. Yakni bahan-bahan seperti beras, kentang, wortel, daging sapi, merica dan daun seledri.
Pihak kenaziran mengatakan, bubur ini disebut bubur pedas karena rasa bubur ini didominasi rasa pedas yang ditimbulkan dari bahan rempah-rempah seperti merica. Menurut mereka sejak tahun 193 an, bubur ini kerap menyertai acara berbuka puasa di Kesultanan Deli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (DOR)