Ngaji Pasaran di Pondok Pesantren Buntet ini digelar 24 jam selama Ramadan. Disebut Ngaji Pasaran sebab dalam pengajian ini mempelajari Al Quran dan kitab-kitab yang ada dalam kurikulum pesantren. Tidak hanya santri Pondok Pesantren Buntet, warga dan alumni santri pun sengaja datang ke sini untuk mengaji. Karena ramai maka disebut Ngaji Pasaran.
Ngaji Pasaran biasanya dimulai sejak 1 hingga 20 Ramadan. Ini tergantung kitab yang didalami. Dalam waktu singkat itu biasanya dapat mengkhatamkan Al Quran. Ngaji Pasaran biasanya dilakukan setelah salat Subuh, Zuhur, Ashar, dan setelah salat Tarawih hingga dini hari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Hampir semua waktu ada. Jadi santri tinggal milih saja mau ngaji di mana," kata Pengasuh Pondok Pesantren Buntet, KH Amiruddin saat ditemui Metrotvnews.com, Senin (22/6/2015).
Amiruddin mengatakan Ngaji Pasaran hampir sama dengan Pesantren Kilat yang digelar sekolah serta lembaga formal lainnya. Kitab yang dibaca yakni Al Quran, Fiqih, Kisah Para Nabi, Tauhid, dan Akhlaq.
(Foto: Suasana Ngaji Pasaran di Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, Jawa Barat/MTVN_Ahmad Rofahan
Saat ini, Pondok Pesantren Buntet memiliki 4.000 santri dari berbagai penjuru nusantara. Para santri tersebar dalam 50 asrama yang masih dalam naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pesantren Buntet, Cirebon."Semua asrama mengadakan pengajian pasaran. Setiap asrama membuka 2 hingga 3 pengajian. Sehingga cukup banyak pengajian yang digelar di Pondok Pesantren Buntet ini," kata Sekretaris Bidang Kepesantrenan YLPI Buntet Pesantren, KH Salman Al Farisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (TTD)
