Rasmito menjadi satu-satunya penyandang tuna netra di Kabupaten Rembang yang mampu menjadi hafidz atau penghafal Alquran. Ia mulai menghafal Alquran sejak berusia 13 tahun. Saat itu, Rasmito hanya mengandalkan pendengaran dan ingatannya untuk menghafal tiap ayat Alquran lantaran ketiadaan Alquran braille khusus tuna netra.
Banyak kendala yang dialami Rasmito saat menghafalkan Alquran, salah satunya saat dia mulai menghafalkan surat Maryam dan Thaha serta kesibukan guru mengaji yang tak mampu mendampingi Rasmito menghafal secara rutin.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya sempat menyerah, tapi akhirnya hafal juga. Umur 19 tahun sudah hafal 30 juz," ujar Rasmito, Kamis (25/6/2015).
Tak hanya itu, Rasmito juga sering diutus mewakili kecamatan Bulu untuk mengikuti ajang tilawatil Quran. Hasilnya, ia berulang kali menyabet juara satu dan lolos ke tingkat provinsi.
Ketika Ramadan tiba, kesibukan Rasmito bertambah. Selain membantu istri mengurus dua anaknya, Rasmito juga membuka usaha pengisian pulsa elektronik. Dia juga aktif sebagai anggota dewan kemakmuran masjid (DKM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)