Sejak peringatan Idul Fitri hingga H+3, omzet penjualan belalang goreng meningkat sebanyak 75 persen. "Setiap musim libur panjang seperti Lebaran ini banyak peminatnya," ujar Devi, 21, salah seorang penjual belalang goreng, di Jalan Baron, Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul, Senin (20/7/2015).
Devi mengatakan peminat belalang goreng kebanyakan dari luar kota. Meski demikian, ada pula beberapa pemudik asal Gunungkidul yang membeli makanan tersebut dengan alasan kangen setelah lama merantau di luar daerah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jalan Baron ini arah menuju pantai. Jadi, banyak mobil wisatawan yang mampir. Yang beli kebanyakan mobilnya berpelat D (Bandung), F (Bogor), dan B (Jakarta)," ujarnya.
Untuk satu plastik berisi 10 biji belalang goreng biasanya dijual dengan harga Rp20 ribu. Sementara itu, untuk ukuran toples dihargai Rp40 ribu. Devi mengaku saban hari selama libur Lebaran memperoleh hasil Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per hari.
"Yang paling laris ukuran toples. Kalau yang plastik jarang peminat," katanya.
Devi menambahkan, selama libur Lebaran, ia sengaja membawa stok belalang lebih banyak dan membuka lapak jualan lebih awal. Khusus untuk libur Lebaran, ia mulai berjualan sejak pukul 06.30 WIB hingga 20.00 WIB.
"Kan pagi ramai kendaraan mau ke pantai, jadi bukanya lebih awal. Hari biasanya sih pukul 09.00 baru buka," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)
