Mandi balimau merupakan tradisi turun-temurun untuk menyambut bulan suci Ramadan. Selain dianggap sebagai upacara penyucian diri lahir dan batin, tradisi ini sebagai ucapan syukur dan kegembiraan akan datangnya bulan suci Ramadan.
Dalam bahasa setempat, balimau berarti mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk. Sedangkan kasai berarti wangi-wangian yang biasanya dipakai masyarakat setempat untuk berkeramas.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Masyarakat Kampar memiliki keyakinan bahwa kasai dapat mengusir segala macam dengki yang tertanam dalam hati manusia selama bulan Ramadan," jelas Amirudin, Sabtu (28/6/2014).
Amirudin, warga Desa Sipungguk, menjelaskan, acara balimau kasai ini juga bisa mempererat silahturahmi antar-sesama Muslim. Warga yakin akan kusyuk, damai dan ikhlas menjalani puasa. Acara balimau kasai kian meriah lantaran diselingi lomba panjat pinang bagi masyarakat yang hadir.
Tradisi ini digelar satu hari menjelang puasa. Oleh pemuda setempat, acara ini juga dipersiapkan menghadirkan parade replika senjata TNI, tank, kapal perang dan replika masjid yang ditempatkan di sebuah perahu yang akan dihanyutkan dari Sungai Kampar menuju hilir sungai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (DOR)