Terletak di gang sempit di daerah Kauman, tak jauh dari Malioboro, di sini pengunjung bisa menemukan puluhan makanan dan minuman tradisional khas Yogyakarta yang langka dan terkenal.
Salah satunya adalah kicak. Camilan berwarna putih berbentuk persegi ini hanya ada saat puasa. Kicak adalah cemilan yang terbuat dari ketan putih yang dicampur dengan parutan kelapa. Di dalamnya diselipkan daun pandan mini dan buah nangka di atasnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kicak terkenal karena hanya ada setahun sekali saat puasa," tutur panitia acara Edy Purnomo Irawan atau Ipung, di Pasar Kauman Yogyakarta, Senin (22/6/2015).
Cara pembuatan Kicak sederhana. Ipung yang juga menjual kicak menjelaskan cara pembuatan Kicak pada Metrotvnews.com. "Pertama ketan dibuat menjadi jaddah. Lalu dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam sebuah tempat lalu dibakar di perapian," tutur Ipung.
Sesudah itu adonan dicampur dengan parutan kelapa dan gula pasir. "Aduk adonan, lalu masak adonan itu selama satu jam hingga matang," kata Ipung.
Sesudah matang, potong kicak berbentuk kotak kecil dan sisipi daun pandan serta nangka di atasnya. Sekotak kicak dihargai murah, yakni Rp2500.
Ipung menjelaskan hampir semua stan cemilan di Pasar Sore Kauman menyediakan kicak. Namun, hanya ada lima pembuat kicak. "Kicak sudah ada sejak 30 tahun yang lalu. Dalam sehari sekitar 200 kicak habis terjual di pasar ini," katanya.
Saat dimakan, kicak terasa manis, kenyal, dan agak asin di mulut. Hingga kini kelezatan kicak selalu dinanti warga Yogyakarta. Warga selalu memadati Pasar Kauman untuk memborong kicak. Selain kicak, makanan langka lainnya yang dijual di pasar ini adalah clorot dan dadah manten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)
