"Saat ini jalur sudah bisa dilewati kembali pada pukul 16.05 WIB," kata Manager Humas Daerah Operasional II, Noxy Citrea, melalui keterangan tertulis, Selasa, 4 Juni 2019.
Dia menjelaskan kereta api yang pertama melintas di jalur itu setelah kereta Serayu Pagi anjlok adalah KA Lodaya dari Solo Balapan menuju Bandung pada pukul 17.18 WIB. Saat ini, di lokasi kejadian masih diterapkan pembatasan kecepatan 10 km/jam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulkifli, menyebut lokasi anjloknya kereta Serayu Pagi memang masuk daerah rawan yang telah dipetakan oleh Kemenhub. Hal ini disebabkan faktor geografis daerah tersebut.
Baca: Kereta Api Serayu Pagi Anjlok di Nagreg
"Karena di Jawa Barat bagian selatan ini kondisi tanahnya memang agak labil. Dulu kan sempat longsor, memang sudah kita antisipasi, maka di situ juga dibentuk posko-posko untuk penanganan daerah rawan tadi," ujar dia di Posko Mudik Lebaran Kemenhub.
KA Serayu Pagi anjlok di kilometer 193 + 7 antara Stasiun Lebakjero - Stasiun Nagreg. Akibat kejadian ini, sejumlah perjalanan KA terkena imbasnya, yaitu KA Kutojaya Selatan tambahan relasi Kutoarjo-Kiaracondong.
Selain itu, perjalanan KA Argo Wilis dari Surabaya Gubeng tujuan Bandung juga sempat terganggu. Kereta harus memutar ke Lintas Utara dari Kroya, Purwokerto, Cirebon, Cikampek, Purwakarta, dan Bandung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (OGI)