"Kalau dari Sukabumi (ke Bogor) sih masih ada, tapi jumlahnya sedikit lagi," kata Kepala Stasiun Kereta Api Sukabumi, Heru Salam, kepada Media Indonesia, Senin (27/6/2016).
Dilihat dari rail ticketing system (RTS) yang merupakan manifestasi jumlah penumpang, lonjakan penumpang juga terjadi untuk kereta api Siliwangi yang melayani jurusan Sukabumi-Cianjur.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dari 100 persen okupasi, hampir 75 persen merupakan penumpang dari Sukabumi. Sisanya sebanyak 25 persen merupakan penumpang perlintasan, seperti dari Gandasoli, Cireunghas, dan lainnya. Penumpang kereta api Pangrango juga sama, hampir 75 persen penumpang dari Sukabumi, sisanya penumpang perlintasan seperti dari Cisaat, Cibadak, Parungkuda, dan lainnya," jelas Heru.
Heru memastikan selama mudik Idul Fitri tidak ada penaikan tarif maupun penambahan jadwal keberangkatan. Semua berjalan normal seperti biasanya. Jadwal keberangkatan kereta api Pangrango dan Siliwangi tetap dilakukan tiga kali.
Untuk tarif, kelas eksekutif kereta api Pangrango sebesar Rp50 ribu dan kelas AC ekonomi Rp20 ribu. "Untuk sekali pemberangkatan, okupasi kereta api Pangrango sebanyak 424 orang. Pemesanan tiket sudah dibuka sejak H-30 Idul Fitri," ujarnya.
Sementara itu, untuk menjaga kenyamanan penumpang, PT KAI akan rutin memeriksa dan mengawasi rel sepanjang Bogor-Sukabumi maupun Sukabuimi-Cianjur. "Insya Allah menjelang mudik, semua infrastruktur dalam kondisi bagus," kata Heru.
Diakui Heru, di beberapa jalur terdapat titik rawan longsor. Apalagi selama musim hujan lalu, kondisi bantalan rel berpotensi bergeser karena labilnya kontur tanah.
"Makanya, dalam satu hari dilakukan dua kali pengecekan. Ada yang menggunakan roli (kendaraan penilik jalan), ada juga yang langsung menyusuri rel," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)
