Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Pemudik sepeda motor dari Pamalang, Jawa Tengah, menuju Surabaya, Jawa Timur, melintas di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Pemudik sepeda motor dari Pamalang, Jawa Tengah, menuju Surabaya, Jawa Timur, melintas di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Yoan dan Keluarga Bermotor demi Melepas Kangen di Kampung Halaman

Rhobi Shani • 03 Juni 2019 14:30
Kudus: Sudah menjadi budaya sebagaian besar umat Islam di Indonesia merayakan Lebaran di kampung halaman. Ada banyak alasan untuk mudik saat Lebaran. Mulai dari alasan ingin bertemu orang tua sampai bernostalgia dengan kampung kelahiran.
 
Banyak cara dilakukan agar bisa sampai kampung halaman. Ada yang rela berdesak-desakan di angkutan umum. Tak sedikit pula yang rela menempuh perjalanan jauh dengan mobil maupun sepeda motor demi menikmati suasana Lebaran di kampung halaman.
 
Salah satu pemudik sepeda motor adalah Yoan Heru. Setiap tahun dia pasti menyempatkan waktu untuk mudik dari Comal Pemalang, Jawa Tengah, menuju Gubeng, Surabaya, Jawa Timur. Demi ingin bertemu dengan ibunya dan merayakan Lebaran bersama keluarga, Yoan menyusuri jalan Pantura dengan sepeda motor tua.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Yoan tak sendiri, istri dan tiga anaknya pun turut serta. Tidak ada kendaraan mewah baginya untuk pulang ke Surabaya. Sepeda motor tua Suzuki Tornado 2 tak, dia dinaiki bersama istri dan tiga anaknya.
 
Sedianya Yoan memiliki 4 anak. Karena jok kendaraannya tak lagi mampu menampung semua anaknya, terpaksa anak pertamanya tidak diajak mudik ke Surabaya.
 
Pada Minggu, 2 Juni 2019, Yoan berangkat dari Comal sekitar pukul 15.00 WIB. Sampai Kudus pada Senin dini hari, 3 Juni 2019, sekitar pukul 02.30 WIB. Dia menyempatkan diri istirahat di posko mudik yang didirikan BPBD Kudus di depan Terminal Induk Jati.
 
Di posko BPBD Kudus Yoan sejenak melepas lelah. Sedangkan istri dan anak-anaknya yang masih kecil istirahat sejenak untuk kemudian melanjutkan perjalanan.
 
Bagi Yoan menempuh jarak sekitar 428 kilometer dengan motor tua yang dinaiki lima orang tidak ada patokan waktu kapan harus sampai tujuan. Meski harus ditempuh lebih dari 24 jam waktu perjalanan pun akan dilakoninya asalkan sampai ke Gubeng dan bertemu ibunya.
 
“Di Surabaya kangen orang tua. Di sana tinggal ibu sendiri,” kata Yoan saat ditanya Kepala BPBD Kudus Bergas C Penanggungan.
 
Setiap hari Yoan bekerja sebagai karyawan pengiriman paket. Dia kemudian meningkah dengan perempuan asal Comal Pemalang dan tinggal di Comal. Sudah 15 tahun dia tinggal di Comal. Kerinduan kepada orang tualah yang membuatnya harus pulang saat lebaran. Apa yang dilakukannya diyakini sebagai bakti seorang anak kepada ibu.
 
“Saya meyakini dengan niat dan doa restu ibu, Insyaallah selamat sampai tujuan dan hal ini sudah berlangsung setiap tahun tidak hanya tahun ini saja,” kata Yoan.
 
Setelah beristirahat beberapa waktu, Yoan bersama istri dan tiga anaknya kembali melanjutkan perjalanan menyusuri jalur Pantura menuju Surabaya, Jawa Timur.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ALB)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif