Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

Pemerintah Diminta Antisipasi Kepulangan Pekerja Migran

Yogi Bayu Aji • 11 Mei 2020 00:33
Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meminta pemerintah waspada terhadap kepulangan pekerja migran menjelang Lebaran 2020 di tengah wabah virus korona (covid-19). Potensi ini muncul setelah keluarnya Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
 
"Dalam surat edaran itu memang dibuka kemungkinan kepulangan pekerja migran Indonesia, warga negara Indonesia (WNI), dan pelajar/mahasiswa yang berada di luar negeri," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 10 Mei 2020.
 
Mengutip pernyataan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Rerie sapaan akrab Lestari, mengungkapkan ada 34.300 pekerja migran Indonesia yang diperkirakan pulang kampung pada Mei hingga Juni 2020. Mereka terimbas pandemi covid-19 yang terjadi di seluruh dunia.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selain mereka, Rerie menduga akan ada banyak pihak yang mencoba melanggar larangan mudik. Prediksi ini muncul melihat data Operasi Ketupat 2020 selama 15 hari (24 April-8 Mei 2020). Polri meminta 35.945 kendaraan putar balik kerena terindikasi kuat hendak mudik.
 
Rerie mengingatkan kondisi ini harus diantisipasi pemerintah pusat dan daerah dengan sanksi tegas dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini juga harus didukung persiapan peralatan kesehatan dan tenaga medis memadai di daerah.
 
"Sebab bila sejumlah kelengkapan alat dan tenaga medis serta protokol kesehatan yang diterapkan tidak memadai, potensi ledakan penyebaran covid-19 di daerah akan semakin besar," ujar Rerie.
 
Menurut dia, upaya kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dibutuhkan untuk menginventarisasi kesiapan sarana dan prasarana kesehatan di daerah. Bila ada kekurangan tenaga dan peralatan medis di satu daerah, bantuan bisa didatangkan dari daerah lain.
 
Di sisi lain, Rerie menyoroti sikap masyarakat yang mulai kurang disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Pelonggaran kebijakan dimaknai publik bila ancaman korona akan berakhir. Data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 sejatinya masih terus menunjukkan penambahan jumlah kasus positif.
 
Pada Sabtu, 9 Mei 2020, ada penambahan kasus positif covid-19 mencapai 533 kasus yang menjadi tertinggi sejak Maret 2020. Sementara itu, hari ini ada 387 kasus baru sehingga total pasien di seluruh Indonesia mencapai 14.032 oranag.
 
"Dari hari ke hari, sejumlah ruas jalan dan sudut-sudut kota di Jakarta mulai ramai dengan aktivitas masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan, tanpa masker, tidak jaga jarak," ujar politikus Partai NasDem itu.
 
Pemerintah Diminta Antisipasi Kepulangan Pekerja Migran
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. Foto: Medcom.id/Rhobi Shani
 
Baca: 5.140 Orang Positif Covid-19 di Jakarta
 
Rerie juga menyoroti pengoperasian kembali moda transportasi pada Kamis, 7 Mei 2020. Di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, ada 11 penumpang dari luar negeri terdeteksi positif covid-19.
 
“Itu artinya ancaman penyebaran dan penularan covid-19 di Tanah Air masih besar. Dan dengan diizinkannya operasional angkutan umum risiko penyebarannya juga semakin meningkat," tegas Rerie.
 
Dengan kondisi ini, Rerie menekankan kewaspadaan masyarakat harus semakin tinggi. Publik tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan dalam menghadapi covid-19.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(OGI)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif