Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Stasiun KA Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jateng. (Metrotvnews.com/Kuntoro Tayubi)
Stasiun KA Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jateng. (Metrotvnews.com/Kuntoro Tayubi)

Waspadai Titik Longsor dan Banjir di Jalur Selatan KA

Kuntoro Tayubi • 12 Juni 2016 11:58
medcom.id, Brebes: Menghadapi lebaran 2016, PT KAI Daop 5 Purwokerto, Jawa Tengah, mewaspadai 26 titik rawan fenomena alam di jalur kereta api. Berupa longsor, ambles, banjir serta pohon tumbang. Untuk antisipasi, petugas berjaga selama 24 jam penuh sepanjang angkutan lebaran.
 
Dua puluh enam titik rawan gangguan bencana alam tersebut terdiri dari 10 titik rawan longsor, dua titik rawan banjir, sembilan titik rawan ambles, lima titik rawan pohon tumbang, dan sembilan titik jembatan panjang yang rawan pada saat sungi di bawahnya banjir.
 
Manajer Humas PT KAI Daop 5, Surono mengatakan, selama ini PT KAI telah menempatkan petugas penjaga selama 24 jam penuh di empat titik rawan longsor. Namun, selama angkutan lebaran 2016 ini jumlah petugas dan titik penjagaan ditambah 22 titik baru.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Jadi total ada 26 titik penjagaan daerah rawan. Hal ini sebgai bentuk perhatian penuh terhadap lokasi rawan bencana alam tersebut untuk mengantisipasi masih tingginya curah hujan hingga saat ini,” ungkpanya, kemarin.
 
Kerawanan tersebut di antaranya di wilayah Kabupaten Brebes, yakni antara Prupuk-Linggapura di km 304+2/5. Kemudian di Kabupaten Banyumas, antara Notog- Kebasen di km 360+1/3 dan di km 423-424 antara Tambak-Ijo. Selain itu, di Kabupaten Kebumen, tepatnya jembatan Sungai Lukulo antara Soka-Kebumen.
 
Titik rawan longsor yang akan dijaga penuh selama angkutan lebaran terdapat di petak jalur Slawi-Balapulang (1 titik), petak Karangsari-Karanggandul (2), petak Banjar Patroman-Langen (1), petak Meluwung-CIpari (1), dan petak Kawunganten-Jeruklegi (1).
 
Sedangkan titik rawan ambles terdapat di lintas tengah sebanyak 3 titik (petak jalur Slawi-Prupuk, Songgom-Prupuk, dan Linggapura-Bumiayu) serta lintas selatan sebanyak 6 titik (petak jalur Banjarpatroman-Langen dan Kawunganten-Jeruklegi, Kabupaten Cilacap).
 
“Petak jalur dengan jumlah titik rawan ambles terbanyak terdapat antara Kawuganten-Jeruklegi sebanyak lima titik. Titik rawan ambles ini tersebar dalam radius 10 kilometer antara km 364+200 hingga km 374+100 di petak jalur ini,” ujar Surono.
 
Untuk jalur rel yang rawan pohon tumbang masing-masing berlokasi di km 24+500 hingga 27+900 di daerah hutan KPH Balapulang, di km 310-311 antara Linggapura-Bumiayu, dan di km 314+7 hingga km 318+1 antara Bumiayu-Kretek, Kabupaten Brebes.
 
Sementara titik rawan banjir terdeteksi sebanyak tiga titik, masing- masing antara Linggpura-Bumiayu Kabupaten Brebes (km 310+4/5), Karangsari-Karanggandul Kabupaten Banyumas (km 336+6/7) dan Meluwung- Cipari Kabupaten Cilacap (km 331+9 - 332+7).
 
“Penjagaan daerah rawan gangguan bencana di jalur kereta api tersebut untuk menjamin kelancaran dan keselamatan perjalanan KA selama arus mudik dan balik lebaran. Mengingat frekuensi kereta api akan meningkat sampai 100 KA per hari,” pungkasnya.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SAN)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif