"Jadi issue-nya di Merak, satu diharuskan memiliki kapal yang lebih besar dan lebih cepat," kata Budi Karya saat meninjau mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 8 April 2024.
Selain itu, kata dia, perlu adanya tambahan dermaga. Kemenhub mengaku sudah membahasnya dan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Budi Karya menjelaskan dibutuhkan kapal dengan kecepakatan lebih dari 15 knot untuk penyeberangan. Selain itu, kapasitasnya harus lebih besar.
Ia mengaku telah berkoordinasi dengan jajaran TNI/ Polri dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan Muhadjir Effendy mengatasi masalah antrean kendaraan di Merak.
Baca juga:Antrean Kendaraan Menuju Pelabuhan Merak Mengular Hingga 19 Kilometer |
Menhub menyampaikan banyak pemudik yang belum memiliki tiket kapal untuk menyebrang. Ditambah lagi, lamanya bongkar-muat kapal membuat antrean bertambah lama.
Ia menyebut kenaikan pemudik yang menggunakan kapal dari Merak ke Bakauheni mencapai 65 persen. Adapun pemudik yang belum memiliki tiket kapal untuk menyeberang sekitar 28 persen.
"Mohon maaf ketidaktaatan masyarakat pengguna. Kalau di kereta api kan mereka beli tiket, dia datang 2 jam sebelumnya. Kalau ini ada yang belum (beli) tiket bahkan jalannya besok pagi, dia datang. Maka terjadilah antrean sebanyak lebih dari 10 km," paparnya.
Menurutnya cara efektif untuk mengatasi antrean antara lain mitigasi agar kapal di Bakauheni dan Merak tidak boleh melakukan bongkar-muat terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (AGA)