Sejak pagi, ribuan kendaraan menumpuk mulai ruas Petarukan hingga Kota Pekalongan. Deni, pemudik yang terjebak kemacetan, mengatakan kendaraannya hanya bisa dipacu dengan kecepatan 5-7 kilometer per jam. Untuk menempuh jarak dari Pemalang hingga Kota Pekalongan, ia membutuhkan waktu lebih dari empat jam. "Padahal, hari biasa hanya satu jam," katanya.
Pemudik lainnya, Wanto, mengeluhkan lambannya petugas pengatur lalu lintas dalam mengantisipasi puncak arus mudik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara itu, guna mengurai penumpukan dan kepadatan arus lalu lintas di jalur ini, polisi merekayasa lalu lintas dengan sistem lawan arus atau contraflow berpola tiga satu. Tiga lajur untuk kendaraan dari arah Jakarta menuju Semarang, dan satu lajur untuk arah sebaliknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)