"Kalau di tahun-tahun sebelumnya kita lihat masyarakat tidak terbiasa membeli tiket lebih dini. Mereka merasakan kapan saja tiket Pelni bisa dibeli. Tapi perlu kita informasikan, bahwasanya sudah merencanakan penjualan tiket sejak tanggal 2 Juli dan untuk semua jurusan dan dilakukan pembatasan," ujarnya di sela rapat di atas KM. Kelud, Minggu (21/6/2015).
Daniel mengungkapkan, ketika penjualan tiket habis, dan tidak ada bangku lagi. Maka akan diinformasikan disetiap loket PT Pelni. "Sehingga kami juga tidak menampung desakan-desakan ketika kapal tiba. Dan kemudian ada yang memaksa berangkat, saya pikir sangat tidak pas karena informasi sudah kita berikan di 2 Juli," paparnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Daniel menjelaskan, peran PT Pelni bukan hanya melayani daerah komersial semata, tapi melayani daerah nonkomersil juga.
"Jadi multi port, jadi mau dimana terjadi penghubung antara daerah komersial dan non komersial tapi tidak terputus," jelasnya.
"Dapat kami gambarkan peran PT Pelni yang tidak kalah pentingnya ketika berbicara mengakses dari Jawa port ke daerah Papua bagian Utara yaitu di Jayapura, saat ini kita bisa melihat hanya PT Pelni yang mempunyai jadwal tetap setiap Senin, Rabu, Jumat ada kapal di Jayapura yang terhubung ke wilayah Barat, nah ini artinya apa, disparitas harga bisa ditekan. Yang kedua kepastian jadwal yang memudahkan masyarakat untuk bergerak dari satu titik ke titik lainnya," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MBM)
                                                        
								
								
								
								
								
								
								
								
								
	
			        
			            