“Kita jangan saling menyalahkan, kita tanggung saja bersama-sama," kata anggota DPR dari Fraksi NasDem Ahmad Sahroni dalam keterangan tertulis, Minggu, 16 Mei 2021.
Wakil Ketua Komisi III DPR itu menyebut semua pihak berkontribusi terhadap lonjakan kasus pascalebaran tahun ini. Terutama, pemerintah pusat dan daerah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Pemerintah, baik pusat atau daerah, banyak mengeluarkan aturan yang tidak konsisten,” ungkap dia.
Selain itu, masyarakat juga memiliki andil. Warga tetap mengotot tetap mudik di tengah berbagai larangan dan pengetatan. Berbagai antisipasi yang dibuat tak mampu membendung keinginan masyarakat pulang kampung saat lebaran Idulfitri.
"Polisi juga sudah maksimal melakukan berbagai upaya seperti penyekatan, pemeriksaan, tes acak, namun memang pada akhirnya tidak bisa membendung lonjakan warga yg ingin mudik," sebut dia.
Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem itu meminta semua pihak mempersiapkan diri. Sehingga, lonjakan kasus penyebaran covid-19 bisa ditekan.
Baca: Pakar: Lonjakan Covid-19 Usai Lebaran Berpotensi Tak Bisa Dihindari
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyebutkan lonjakan kasus covid-19 merupakan sebuah keniscayaan paska lebaran Idulfitri 2021. Sebab, jumlah masyarakat yang mudik cukup besar.
Dia menyebutkan mudik merupakan kategori penularan super atau super spreader event. Kondisi itu diperparah dengan terdeteksinya tiga mutasi covid-19 di Indonesia.
"Ini membuat semakin rawan (ledakan kasus covid-19)," kata Dicky dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertemakan Tsunami Kerumunan Lebaran 2021, Minggu, 16 Mei 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (SUR)