Pemudik diberangkatkan serentak dari lima kota besar oleh para anggota Badan Pelaksana BPKH, seperti Sulistyowati (Yogyakarta), Indra Gunawan (Surabaya), Arief Mufraini (Garut), Acep Riana (Lampung), dan pelepasan dari Solo dilakukan Deputi Bidang Kemaslahatan BPKH Miftahuddin di Asrama Haji Donohudan.
"Kami ingin memastikan para pemudik dapat kembali ke tempat perantauan dengan aman dan nyaman untuk melanjutkan aktivitas mereka. Program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami kepada masyarakat," kata Anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati saat melepas rombongan di Balai Kota Yogyakarta.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia menyebut pembiayaan Balik Kerja Bareng BPKH menggunakan dana hasil investasi atau nilai manfaat dari Dana Abadi Umat yang dikelola BPKH.
"Kami ingin memastikan masyarakat merasakan langsung nilai manfaat dari Dana Abadi Umat. Nilai Pokok Dana Abadi Umat tetap kami jaga, yang digunakan hanya nilai manfaatnya," kata Sulistyowati.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko mengatakan, program Balik Kerja Bareng BPKH menjadi bukti nyata sistem pengelolaan dana umat yang baik.
"Ini bukti kontribusi nyata BPKH untuk meringankan pemudik," kata Singgih di Yogyakarta.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Acep Riana Jayaprawira mengungkapkan, BPKH tidak hanya fokus pada pengelolaan keuangan haji, tapi juga program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, melalui optimalisasi Dana Abadi Umat.
"Program seperti Balik Kerja Bareng ini menjadi salah satu cara BPKH untuk memastikan masyarakat merasakan manfaat dana yang kami kelola," kata Acep di Lampung.
BPKH menyediakan 52 unit bus untuk mengantarkan 2.280 peserta kembali ke perantauan. Program itu diharapkan dapat mempererat hubungan antara BPKH dan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (FZN)