Kepala Datasemen Pengawalan PJR Korlantas Polri Kombes Raden Heru Prakoso mengungkapkan, alternatif pertama akan diberlakukan contra flow ketika arus mulai padat. Kepadatan ini akan dilihat dari Cikarang utama ke arah Jakarta.
"Contra flow ini cukup panjang khususnya di Cikampek dari KM 32-61," katanya di Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (1/7/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Alternatif kedua, ketika Cikarang Utama lancar tetapi ada kepadatan di KM 19 rest area dan simoang Cikunir bakal diberlakukan contra flow dari KM 14-28.
"Pertanyaannya? kapan dilaksanakan? kita sudah tugaskan Kepala Induk Cikampek. Ketika dia melihat Cikarang Utama padat tidak macet, jalan tetapi perlahan kita gunakan contra flow dari KM 32-61, kemudian alternatif kedua dari KM 14-28 ketika ada informasi di Cikarang Utama menyampaikan Cikarang Utama lancar, tapi tersendat di KM 19, kita lakukan contra flow," beber Heru.
Sementara alternatif ketiga bila jalan tol padat maka bakal dialihkan ke jalan arteri. Kepolisian, kata dia, bakal berkoordinasi dengan satuan wilayah.
"Kita lihat sebagai contoh Cibitung padat, jalan perlahan, maka perwira pengendali Cibitung memberi informasi ekor sudah sampai mana Cibitung atau bahkan lewat. Perwira pengendali di Bekasi Timur akan memberlakukan rekayasa. Kooridnasi dengan wilayah, kalau arteri bisa menampung dialihkan, tapi kalau sudah padat maka alternatif berikut kita tutup pintu akses masuk tol Bekasi Barat, Bekasi Timur, Cibitung," sambungnya.
Sementara jika terjadi kepadatan saat keluar Brebes Timur, kepolisian bakal mengarahkan pengemudi ke Brebes Barat. Bila dua-duanya mengalami kemacetan maka bakal dikeluarkan ke Pejagan.
"Yang penting tidak stak paling lama sejam," tandasnya.
Untuk itu, dia mengimbau para pengemudi agar mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas. Karena petugas sudah saling memberikan informasi supaya tidak terjadi kemacetan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (Des)