Ditemui Metrotvnews.com, kuli angkut resmi di Terminal Kampung Rambutan mengakui banyak kuli ilegal. Keberadaan kuli ilegal itu sudah meresahkan, selain tidak terdata mereka kerap memaksa pemudik untuk menggunakan jasanya.
“Kuli angkut musiman yang tak berizin banyak jelang Lebaran sampai sekarang. Ini meresahkan, penumpang bisa kehilangan barang bawaan. Kalau itu terjadi kami juga yang kena getahnya,” kata Arman, 32, petugas kuli angkut resmi Terminal Kampung Rambutan kepada Metrotvnews.com, Rabu (22/7/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia mengungkapkan, kuli angkut resmi dilengkapi dengan kartu tanda anggota (KTA) dan menggunakan seragam resmi. "Kalau kita yang resmi berpakaian orange dan memiliki KTA di bawah naungan kepala Terminal Kampung Rambutan dan Pospol (pos polisi)," ujarnya.
Arman menuturkan, kuli angkut musiman tak hanya meresahkan penumpang tetapi ia dan teman-teman seprofesinya terkena imbasnya. Dalam beberapa kasus kehilangan barang, ia dan rekannya selalu menjadi incaran para penumpang yang merasa telah menggunakan jasanya.
"Kita selalu bermasalah dengan porter musiman, kehilangan barang penumpang pasti menyalahkan kami. Kalau anggota kami yang ambil, cirinya sudah jelas, kita pakai nomor seragam," ujarnya.
Kepala Terminal Kampung Rambutan Laudin Sitomorang mengakui banyak aksi kuli angkut ilegal di wilayah kerjanya. Sebab, kondisi terminal yang terbuka sulit untuk mengenali apakah itu porter musiman atau pihak keluarga yang hendak menjemput.
Ia telah berkoordinasi dengan kepolisian dan gencar memberi imbauan kepada penumpang agar hanya menggunakan jasa angkut barang dari petugas resmi terminal.
"Penumpang jangan sampai terpedaya oleh rayuan orang tak dikenal yang menawarkan jasa angkut barang. Gunakan anggota resmi dan tetap memperhatikan barang yang dibawa," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (FZN)
