Untuk mengantisipasinya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membentuk posko pantau dan menangani darurat kerusakan jalan dan jembatan. Posko yang dikelola satuan kerja daerah terkait akan beroperasi 24 jam hingga H+10 lebaran.
"Posko kita dirikan di seluruh jalan nasional dari Aceh hingga Papua," ujar Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai, Kamis (2/7/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kementerian PUPR telah memetakan potensi titik-titik kemacetan, daerah rawan longsor dan banjir. Di sana ditempatkan alat perawaran rutin seperti dump truck, bacho loader, tandem roller, grader, backhoe dan excavator.
Salah satunya di Jalur Pantai Utara ruas Karawang hingga Cirebon. Di sana didirikan posko 24 jam mulai gerbang Tol Cikampek, Pamanukan, Sewo, Lohbener, Karangampel, Jatibarang, Palimanan dan Cirebon.
Sementara di Jawa Tengah didirikan 23 Posko yang tersebar di berbagai ruas-ruas jalan di lintas Utara, lintas Tengah, lintas Selatan serta koridor yang menghubungkan akses Selatan-Tengah-Utara. Demikian juga di akses jalan utama dan alternatif di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan kepulauan Timur.
Khusus untuk Tol Cipali, akan didorong kepada BUMN, operator jalan tol dan swasta percepat penyelesaian kelengkapan. Termasuk percepatan akses lewat tol Pejagan-Pemalang.
Menteri Basuki Hadimuljono menekankan agar petugas sigap bukan hanya memantau titik rawan longsor dan banjir yang mengancam jembatan atau badan jalan. Tetapi juga pasar tumpah dan kecelakaan lalu lintas di sekitar pos masing-masing yang semuanya bisa menghambat perjalanan.
"Segera ambil tindakan untuk keselamatan dan keamanan pengguna jalan," ujar Basuki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (LHE)
