"Cuaca ekstrem sudah lewat, ada cuma transisi hujan ke kemarau yang bisa saja tiba-tiba muncul. Tapi itu hanya intensitas yang ringan karena sekarang sudah masuk musim kemarau. Kami menjamin pemudik yang hendak menyeberang aman karena cuaca normal dan tidak ada gelombang tinggi," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat meninjau di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Kamis, 30 Mei 2019.
Dwikorita menuturkan, bagi pemudik yang menginginkan perkembangan cuaca dapat mengunduh Aplikasi Mobile BMKG. Ia menambahkan, perkiraan cuaca di aplikasi tersebut real time.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Update tiap 6 jam sekali. Bila ada perubahan cuaca ekstrem akan ada peringatan 3 jam sebelumnya. Kami akan update terus perkembangannya. Artinya, saat ini perairan Selat Sunda aman," jelasnya.
Dwikorita menjelaskan, pihaknya saat ini telah menambah satu radar cuaca di Pelabuhan Merak untuk selalu siap mengabarkan kondisi cuaca untuk penyeberangan. Ia menambahkan, radar tersebut ditaruh pada spot yang khusus agar bisa mengupdate dengan akurasi yang tinggi.
"Jadi, BMKG telah memasang 3 radar cuaca di Pelabuhan Merak. Saat adanya gelombang tinggi dapat mudah dipantau dan saat ini gelombang mencapai ambang normal dengan 70 cm," paparnya.
Dwikorita mengimbau, memasuki musim kemarau pemudik untuk memperhatikan kesehatannya. Lanjutnya, potensi dehidrasi sangat tinggi saat ini.
"Saat ini, suhu hingga mencapai 34 derajat celcius dengan udara makin kering. Jadi, potensi pemudik terkena dehidrasi karena panas sangat tinggi dan semoga di jaga kesehatannya," katanya.
Sementara itu, antrean kendaraan pribadi yang akan menyeberang ke Pulau Sumatra melalui Pelabuhan Merak berjalan lancar, meski terjadi kepadatan saat malam hari.Puncak arus mudik di Pelabuhan Merak dipredikai akan terjadi pada 30 Mei-2 Juni 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (ALB)
