"Untuk Sulsel seluruh anggota yang dikerahkan dilapangan itu 5.035 kemudian ada juga di masing-masing satuan tetap ada stand by on call," kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Hamidin, saat diwawancarai usai Apel Gelar Perkara di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa 28 Mei 2019.
Lima ribu personel tersebut diturunkan untuk mengantisipasi kerawanan saat arus mudik. Apalagi, beberapa ruas jalan yang menjadi jalur mudik masih belum selesai. Sehingga, berpotensi terjadi kemacetan dan kecelakaan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Banyak pembangunan jalan belum selesai. Ini juga potensi kerawanan kemacetan, potensi kecelakaan olehnya itu kita dibantu Jasa Rahardja, kita dibantu peralatan senter, rompi, dan ini sangat membantu," katanya.
Hamidin menjelaskan bahwa ribuan personel gabungan tersebut disebar di seluruh jalur arus mudik yang ada di Sulawesi Selatan. Pihaknya menyiapkan sebanyak 119 pos pelayanan di sepanjang jalan arus mudik yang ada di Sulawesi Selatan dengan rincian 67 pos pengamanan, 42 pos pelayanan, dan 10 pos terpadu.
"Pos itu terbesar nanti ada beberapa rute, yakni rute dari sini menuju Sulselbar, dan rute yang menuju dari Makassar sampai ke Malili rute yang lain lewat selatan, kekuatan sama," jelasnya.
Tapi yang lebih penting, kata Hamidin, masyarakat perlu sadar bahwa tujuan mudik adalah sampai ke rumah dengan selamat. Karena itu pihaknya mengimbau pemudik untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas dengan tidak mengendarai motor melebihi beban.
"Tujuan kita mau silaturahmi ke keluarga malah berbelok ke rumah sakit," jelasnya.
Sehingga, untuk tahun ini pihaknya akan tegas menegur dan memberi sanksi kepada siapapun yang melanggar aturan lalu lintas, karena hal itu untuk kepentingan masyarakat yang ingin mudik.
"Mohon maaf kalau nanti kami sedikit tegas menegur misalnya yang berboncengan tiga kemudian yang naik di kendaraan bak itu akan kami tegur dan turunkan itu semua demi keamanan masyarakat," katanya lagi.
Tidak hanya itu, untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan kekerasan dengan pemberatan saat rumah kosong ditinggal mudik, pihaknya menyiapkan personel untuk berpatroli setiap hari. Khususnya di wilayah perumahan yang banyak ditinggalkan oleh masyarakat ke kampung halaman.
"Kunci rumah dititip di Pak RT, dan di tetangga, karena ini rawan, biasanya para penjahat melihat atau memanfaatkan situasi itu. Untuk itu di perumahan kita akan lakukan patroli, nanti TNI-Polri dan unsur pemda akan patroli ke sana," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (ALB)