Warga Jawa Barat dan Jawa Tengah yang akan mudik masing-masing 10 persen, serta warga Jawa Timur 12 persen. Adapun warga Banten yang akan kembali ke kampung halamannya sekitar 10 persen, Sulawesi Selatan enam persen, dan lainnya 11 persen.
"Mereka yang ingin mudik ini termasuk dari kalangan yang berpendidikan tinggi dan berpenghasilan tinggi," kata Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Sirojuddin Abbas dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat, 17 April 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sirojuddin meminta pemerintah lebih tegas terkait kebijakan mudik Ramadan 2020. Dia khawatir penyebaran virus korona (covid-19) tak bisa dibentuk bila segera menyelesaikan persoalan mudik.
"Mengingat masih tingginya minat para perantau untuk mudik, tampaknya masih diperlukan edukasi dan penataan yang lebih tegas terhadap kegiatan mudik terutama dari Jakarta," ujar dia.
Baca: Aturan Mudik Lebaran Masih Menggantung
SMRC juga menyurvei ihwal kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mayoritas warga atau sekitar 87,6 persen setuju dengan PSBB.
PSBB membatasi berbagai kegiatan untuk mencegah penularan covid-19. Adapun sekitar 39 persen warga yang setuju pelanggar PSBB dikenakan denda atau penjara. Sementara itu, 31,2 persen menyatakan tidak setuju dan 29,8 persen tidak menjawab.
Survei ini dilakukan pada 9-12 April 2020 dan melibatkan 1.200 responden. Wawancara dilakukan melalui telepon yang dipilih secara acak dengan margin of error 2,9 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (AZF)