"Pertama, kita sudah sampaikan langsung ke Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas), bahwa nanti kita akan minta khusus mobil tangki BBM Pertamina untuk dikawal dalam perjalanan dari terminal BBM ke SPBU," kata Vice Presiden Corporate Communication PT.Pertamina, Wianda Pusponegoro di NTMC Polri, Kamis (7/7/2016).
Kedua, pihaknya juga meminta aparat kepolisian mengawal di setiap SPBU agar tidak ada lagi pembeli yang membeli BBM menggunakan jeriken. Langkah ini dilakukan karena hal itu terjadi pada arus mudik lalu. Penjual eceran menjual bensin dengan harga sangat tinggi pada kendaraan yang terjebak macet.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
SPBU dilarang menjual BBM Premium dengan jeriken. Operator SPBU hanya diperbolehkan mengisi Premium langsung ke kendaraan.
"Kemudian kami juga sampaikan hampir 16 lokasi SPBU, baik itu di Tegal, Brebes yang sudah kita mapping, dan kita lihat banyak diserbu pedagang eceran. Jadi kemungkian besar kami juga minta pengawalan khusus di SPBU tersebut agar masyarakat tetap bisa mengisi dengan nyaman," ujar dia.
Ketiga, pihaknya menambah mobil tangki Pertamina yang bertugas di depot atau terminal BBM Tegal. Penambahan lebih dari 400 mobil tangki untuk memenuhi kebutuhan di Brebes, Tegal, dan Slawi. Langkah antisipasi ini dikhususkan menjaga ketersediaan di perbatasan antara Brebes dan Cirebon.
Keempat, pihaknya juga telah mempersiapkan penjualan Pertamax kemasan. Nantinya Pertamax kemasan yang beirisi 10 liter itu disediakan di seluruh SPBU yang dilalui pemudik.
"Pertamax kemasan kita siapkan di masing-masing SPBU sebagai back up, ada juga di setiap Rest area," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (OJE)