Tukang angkut barang atau porter di Terminal Pulo Gebang pun ikut kecipratan. Kendati pendapatan naik, namun berbeda dengan tahun lalu. "Naik sih naik, tapi sedikit," kata Wahid, salah satu porter di sana, Jumat 30 Juni 2017.
Di hari biasa, biasanya Wahid meraup Rp40 ribu dari hasil mengangkut barang. Saat libur Lebaran tahun ini pendapatannya meningkat 50 persen atau setara dengan Rp60 ribu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ada 41 porter yang terdata secara resmi dan mencari nafkah di Terminal Terpadu Pulo Gebang. Rata-rata mengungkapkan hal serupa terkait pendapatan saat melayani penumpang mudik lebaran.
Sairin, salah satu porter menyebut pihaknya harus mengantre saat menjemput pelanggan. Para porter biasanya mengincar pemudik lanjut usia atau yang membawa banyak barang bawaan. "Rata-rata ada yang ngasih Rp10 ribu, atau lebih. Seiikhlasnya saja," kata Sairin.
Tak ada pungutan dari pengelola terminal Pulo Gebang pada para tukang angkut ini. Mereka merupakan porter gabungan dari komunitas-komunitas tukang angkut yang diorganisir dari terminal-terminal besar.
Pantauan Metrotvnews.com, tiap 15 menit ada bus-bus yang menurunkan penumpang di pintu kedatangan Terminal Pulo Gebang. Rerata masyarakat membawa keluarga inti, atau terdiri dari bapak, ibu dan anak-anaknya.
Data tadi pagi, arus balik H+4 mudik Hari Raya Idulfitri, jumlah penumpang yang datang ke Terminal Pulo Gebang terbilang padat. Sejak H-10 hingga H+4 Lebaran, tercatat jumlah total sementara penumpang yang kembali ke Jakarta via Terminal Pulo Gebang mencapai 31.569 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (YDH)