“Khususnya yang lewat darat, baik menggunakan bus maupun sepeda motor dan kendaraan pribadi, itu kita sudah persiapkan antisipasi. Ada dua jalur baik itu jalur tol maupun non tol,” ujar Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso, dalam tayangan Metro TV, Jumat, 22 Maret 2024.
Raden mengatakan Polri dan sejumlah pihak terkait telah mengategorikan jenis transportasi apa yang akan digunakan pemudik. Dengan begitu, Polri bisa menakar seberapa banyak pemudik yang menggunakan jalur tol maupun non tol.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia pun memastikan sebagian besar jalan yang akan dilalui pemudik dalam keadaan baik. “Dari rekan-rekan dinas terkait, Kementerian Perhubungan dan Kementerian PU itu sudah ready hampir 95 persen kondisi jalan sudah cukup baik, untuk tol maupun non tol,” ucap Raden.
Baca Juga:Ini Strategi Jasa Marga Antisipasi Arus Mudik Lebaran 2024 |
Raden mengatakan puncak arus mudik Lebaran 2024 diperkirakan terjadi selama lima hari pada 5-9 April 2024. Bagi pemudik Jabodetabek yang akan bepergian ke arah timur seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, kepolisian telah menyiapkan jalur Tol Cikampek maupun jalur arteri.
“Kalau arus lalu lintas meningkat, kita sudah menyiapkan rekayasa baik contra flow, satu lajur, dua lajur, dan terakhir one way dari KM 72 sampai dengan KM 80,” kata Raden.
Jika rekayasa lalu lintas dirasa masih kurang dalam memecah kemacetan, pihaknya akan memberlakukan sistem ganjil genap. Namun, opsi ini bersifat situasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (AZF)