Tim Monitor Mudik Metrotvnews.com bersama Isuzu D-Max menyusuri jalur Selatan sejak 22 Juni. Dari Nagreg hingga Banjar, kepadatan lalu lintas hanya di pasar dan sejumlah tanjakan.
Kepadatan lalu lintas di Nagreg hingga Garut disebabkan pasar tumpah. Polres Garut menyebut ada empat pasar yang menyebabkan macet.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selepas Garut, Isuzu D-Max yang dikendarai Tim Monitor Mudik Metrotvnews.com melaju mantap tanpa hambatan. Kereta besi bermesin diesel 2.500 cc ini bak macan dilepaskan ke alamnya, melibas semua tikungan.
Jalur Tasikmalaya, Ciamis, hingga Banjar tak terasa panjang. Bahkan, saat menjajal jalur alternatif Cipali-Ciamis yang berliku-liku jauh dari kata tekanan. Sepi, tenang, dan menyejukkan.
Tunggangan nyaman ditambah pemandangan hijau di sepanjang perjalanan membuat perasaan nyaman. Mudik yang identik dengan kemacetan, tak terlalu terasa di jalur Selatan.
Hal ini diakui oleh Iin, warga Bandung, yang kembali ke kampung halaman bersama keluarga melintasi jalur Selatan.
"Suasananya enak, nyaman, dan tidak panas. Sejuk," kata Iin saat berbincang dengan Metrotvnews.com di kawasan Situs Karangmulya, Sabtu 24 Juni 2017.
.jpg)
Tak hanya soal suasana dan pemandangan. Titik wisata tersebar di Jalur Selatan.Mulai dari Candi Cangkuang di Garut, Kampung Naga di Tasikmalaya, hingga ke situs bersejarah Karangmulya, peninggalan Kerajaan Galuh yang berlokasi di antara Kota Ciamis dan Banjar.
Bagi pecinta laut, ada Pangandaran yang ternama. Tempat ini diprediksi bakal banyak didatangi pemudik yang tengah berlibur.
Tak ada salahnya pemudik melalui jalur ini. Selain bisa pergi dan pulang dari kampung halaman, penat pun hilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (AZF)