Ketua Harian Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Arif Toha Tjahjagama mengakui prediksi awal mereka meleset. Pasalnya, hingga pukul 19.00 WIB tadi, lalu lintas di sebagian besar lokasi masih terpantau lancar.
Menurut Arif, terjadinya pergeseran puncak arus mudik disebabkan volume arus mudik hari sebelumnya sudah cukup tinggi. Kemenhub masih menunggu perkembangan lalu lintas dini hari ini. "Mungkin tengah malam (puncaknya)," ujar dia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menjelaskan ada dua kemungkinan melesetnya perkiraan puncak arus mudik. Salah satunya, riset tim penelitian dan pengembangan (Litbang) diduga belum memasukkan faktor skema lalu lintas.
Selain itu, tim Litbang Kemenhub juga diduga belum memasukkan faktor penyesuaian tarif bagi pemudik yang melintas di Pelabuhan Merak. Penyesuaian tarif yang dimaksud adalah diskon 10 persen saat melintas di siang hari dan lebih mahal 10 persen saat melintas di malam hari.
Budi menduga penyesuaian tarif ini memengaruhi niat pemudik untuk berangkat. Dampaknya, kata dia, terasa
pada puncak mudik.
Sebelumnya, Kemenhub memprediksi arus puncak mudik terjadi Jumat sore, 31 Mei 2019. Pemerintah telah mengantisipasi hal tersebut dengan sistem contraflow dan satu arah (one way) di tol Jakarta-Cikampek. Setelah dua hari diterapkan, sistem satu arah yang berlaku di kilometer 69 Tol Cikampek hingga kilometer 263 Tol Brebes Barat itu dihentikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (AGA)