“(Karenanya) perilaku menggunakan kendaraan pribadi (saat mudik) harus dievaluasi dan dikendalikan untuk mengurangi kepadatan dan kemacetan arus mudik Lebaran di jalan tol,” kata Azas di Jakarta, Selasa, 11 Juni 2019.
Azas menilai ada sejumlah faktor membeludaknya kendaraan pribadi. Pertama, kata dia, jalan tol Trans Jawa menarik minat masyarakat untuk menjajalnya karena membuat waktu tempuh ke kota tujuan semakin singkat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Naiknya harga tiket pesawat terbang juga membuat masyarakat berpindah menggunakan kendaraan jalur darat saat mudik Lebaran,” ujar analis kebijakan transportasi itu.
Baca juga:Volume Arus Balik di Tol Cikampek Pecahkan Rekor
Selain beberapa faktor tersebut, lanjut Azas, sistem layanan angkutan umum di kota tujuan para pemudik masih minim. Hal itu membuat masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Azas menilai pengendalian penggunaan kendaraan pribadi ini dapat dikurangi jika pemerintah membangun layanan angkutan umum di kota tujuan mudik. Meski begitu, kemacetan saat arus balik Lebaran tidak bisa dilihat sebagai sebuah kegagalan dalam melayani arus mudik Lebaran.
“Mengendalikan dan menahan keinginan penggunaan kendaraan pribadi jugalah yang harus dilakukan agar tidak terjadi kemacetan di jalan tol,” kata dia.
Kendati begitu, dia mengapresiasi mudik Lebaran 2019. Banyak hal positif yang bisa diambil dari tradisi mudik tahun ini.
“Tidak bisa dimungkiri arus mudik berjalan lancar dan angka kecelakaan menurun sekitar 60 persen,” kata Azas.
Dia juga mengapresiasi para petugas yang tetap melayani masyarakat saat mudik. Rela mengorbankan waktu berkumpul dengan keluarga untuk memastikan pemudik aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)