Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara, Deni Hendarko mengungkapkan, mahalnya tiket pesawat membawa berkah tersendiri bagi operator bus. Baik itu bus pariwisata maupun bus reguler Jepara-Jakarta.
“Jelas ada dampaknya. Penumpang bus jadi bertambah kalau dibanding tahun lalu,” kata Deni kepada Medcom.id, Senin, 3 Juni 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Seorang sopir bus pariwisata, Heri Sabrina menyampaikan, pada musim mudik tahun ini dia mengangkut tujuh kali pemudik dari Jakata. Itu mulai pekan kedua Ramadan hingga H-3 Lebaran.
“Tahun lalu hanya tiga kali ambil dari Jakarta. Tahun ini lebih dari empat kali. Teman-teman sopir yang lainnya juga mengatakan lebih bagus tahun ini dari pada tahun lalu,” ujar Heri, Senin, 3 Juni 2019.
Selain jumlah pemudik menggunakan bus meningkat, Heri mengatakan, perjalanan selama arus mudik tahun ini lebih baik jika dibanding tahun lalu. Dari Jakarta menuju Jepara, dia hanya butuh waktu kurang dari 8 jam.
“Dari Jakarta langsung tol terus sampai Semarang. Ada macet-macet sedikit masih normal. Tahun ini lebih lancar karena ada one way satu jalur,” kata Heri.
Senada disampaikan Bagian Operasion PO Bejeu, Viki. Pada musim mudik tahun ini, PO Bejeu mengoperasikan 40 bus. Tiap bus rerata berkapasitas 34 penumpang. Setiap hari, setiap unit mampu mengangkut penumpang pulang-pergi.
“Ada peningkatan penumpang, mungkin karena pesawat dan kereta mahal. Setiap unit tahun ini bisa PP (pulang pergi) dalam satu hari,” ungkap Viki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (ALB)