Agus, 35, pemudik yang akan menuju Sragen, Jawa Tengah, mengaku harus menempuh waktu 30 menit untuk bisa keluar dari kemacetan. Padahal, jalur tersebut normalnya bisa ditempuh dalam kurun 5 menit.
“Tadi sampai setengah jam, jadi istirahat dulu. Jaraknya sekitar lima kilometer,” kata Agus di Cirebon, Minggu (3/7/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Agus, selama perjalanannya dari Bogor, wilayah yang paling macet terjadi di Cikampek dan Cirebon. Ketika baru memasuki Cirebon, terutama di sejumlah penghentian rambu lalu lintas, kemacetan panjang terjadi dan mengakibatkan antrean.
“Semoga saja nanti tidak ada macet lagi,” kata Agus.

Kemacetan juga terjadi di Gebang. Kemacetan ini lebih parah dibandingkan dengan yang terjadi di Mundu Cirebon. Menurut Wulandari, 30, salah satu warga, kemacetan terjadi mulai dari Losari hingga melewati Pasar Gebang.
“Saya berangkat dari Losari menuju Jakarta, kemacetan terjadi di jalur arah Jawa. Bahkan, kemacetannya mulai dari Losari hingga daerah Pangenan,” kata Wulan.
Selain itu, kondisi kemacetan juga diperparah dengan banyaknya para pemudik yang membongkar pembatas jalan dan menggunakan jalur yang berlawanan. Akibatnya, pengendara dari arah Losari menuju Jakarta harus waspada.
“Banyak pemudik yang tidak sabar, terus membongkar pembatas jalan. Mereka menggunakan jalur berlawanan,” ujar Wulan.
Kapolres Cirebon AKBP Sugeng Haryanto mengatakan polisi tengah mengurai kemacetan yang terjadi di Losari hingga Gebang. Banyaknya pemudik yang melanggar jalur membuat kemacetan lebih parah.
“Kita lagi atur, kalau pemudik bikin contraflow sendiri lagi, maka kemacetan akan bertambah parah,” kata Sugeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)