Akibatnya, kemacetan terjadi hampir mengular setiap saat pada titik jalan pantura tengah. Apalagi, posisi jalan pada titik tersebut masih sempit layaknya ruas jalan provinsi. "Di sini kemacetan hampir terjadi setiap saat," kata Hadi, salah satu warga setempat, Kamis (10/7/2014).
Menurut Hadi, kemacetan itu terjadi akibat sejumlah faktor. Di antaranya, kendaraan angkutan umum yang berhenti seenaknya. Jalanan yang sempit makin memperparah kemacetan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hal senada disampaikan Adi Sarminto, warga lainnya. Menurutnya, dia tidak habis pikir dengan kerja tim pembebesan lahan. Upaya pembebasan lahan pelebaran jalan sudah dilakukan sejak tahun 2008. Namun, hingga saat ini kerja tim tidak membuahkan hasil maksimal.
"Buktinya masih ada belasan rumah yang belum dibebaskan. Ini ada apa," tanya Adi yang juga seorang kontraktor ini. Ia menduga, tim pembebasan lahan kurang serius bekerja. Sebaliknya, masyarakat pemilik lahan juga kurang menyadarai akan kebutuhan bersama.
Harusnya, jelas Adi, jika untuk kepentingan bersama warga pemilik lahan bisa mengalah dengan tidak memasang harga tanah tinggi. "Harusnya warga legowo dalam hal ini," kata dia.
Diakuinya, sejak delapan tahun lalu sudah ada 100 keluarga yang lahannya bisa dibebaskan untuk pelebaran jalan. Namun, hingga saat ini masih menyisakan belasan keluarga yang bertahan dan lahannya belum bisa dibebaskan. Menurut dia, pemerintah harus bertindak tegas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (DOR)