Tol sepanjang 116,7 kilometer ini hanya menyediakan dua lajur. Kondisi jalanan rata dan tidak banyak tikungan. Ini membuat pengendara mudah jenuh. Pemudik yang melintas harus benar-benar waspada.
"Kita imbau pemudik, untuk kendaraan yang jalannya lebih lambat, truk dan sejenisnya, berjalan di lajur kiri. Kendaraan lain juga harus bisa menjaga jarak. Karena kalau sudah malam, penerangan jalan tol minim. Hanya mendekati rest area atau pintu keluar ada lampu," terang Kepala Kors Lalu Lintas Polri Irjen Condro Kirono di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Polri juga meminta pengelola jalan tol untuk bergerak. Polri meminta ada pita pengejut di ruas jalan mendekati tempat istirahat atau pintu keluar.
"Minimal lumayan sepanjang 30 km ada pita pengejut. Ini buat pengendara lebih hati-hati," tambahnya.
Hingga saat ini rest area di Tol Cipali baru ada satu. Semua rest area, jelas Kirono, diusahakan sudah beroperasi menjelang arus mudik. Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Juni lalu sudah ada 20 kecelakaan dengan 3 korban meninggal.
Karena itu, polisi meminta agar pemudik berhati-hati. "Itu rata-rata ngantuk, kemudian kurang menjaga jarak di mana lampu penerangan belakang truk itu tidak begitu kelihatan. Tahu-tahu sudah deket dan terjadi kecelakaan," jelas Kirono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (DOR)