Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Ilustrasi--Pemudik menggendong anaknya saat terjebak kemacetan sekitar 39 kilometer arah pintu keluar Tol Pejagan, Jawa Tengah, Senin 4 Juli 2016. Foto: MI/Arya Manggala.
Ilustrasi--Pemudik menggendong anaknya saat terjebak kemacetan sekitar 39 kilometer arah pintu keluar Tol Pejagan, Jawa Tengah, Senin 4 Juli 2016. Foto: MI/Arya Manggala.

Kapolda Jateng Tak Percaya Ada Pemudik Meninggal karena Kemacetan

Antara • 07 Juli 2016 11:55
medcom.id, Semarang: Kematian belasan pemudik yang diduga akibat kemacetan di wilayah Brebes, harus dibuktikan secara medis. Hal tersebut agar diketahui pasti soal penyebab meninggalnya pemudik saat diperjalanan menuju kampung halaman.
 
"Harus ada rekam medisnya, pemeriksaan tubuh luar maupun dalam," kata Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono ketika dihubungi di Semarang, Kamis (7/7/2016).
 
Ia mempertanyakan apakah pemeriksaan terhadap kondisi para pemudik meninggal tersebut sudah dilakukan oleh dokter. Dia juga tak percaya ada pemudik tewas lantaran kemacetan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Silakan konfirmasi kepada yang membuat pernyataan seperti itu. Kalau penyebab kematiannya karena kecelakaan, silakan konfirmasi kepada saya. Akan tetapi, kalau penyebab kematian karena kemacetan itu tidak ada," ucapnya.
 
Kementerian Kesehatan membenarkan adanya 13 orang meninggal dunia saat arus mudik Lebaran 2016. Namun, peristiwa itu bukan hanya terjadi di Brebes, tetapi di berbagai lokasi dalam kurun waktu tiga hari.
Kapolda Jateng Tak Percaya Ada Pemudik Meninggal karena Kemacetan
Ribuan kendaraan berhenti total saat terjebak kemacetan di jalan Tol Kanci-Pejagan-Brebes, Jawa Tengah, Minggu (3/7)--MI/ARYA MANGGALA.
 
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi mengatakan, peristiwa yang terjadi pada 3 hingga 5 Juli 2016 ini disebabkan oleh berbagai faktor risiko.
 
"Kejadian tersebut terjadi dalam tiga hari sejak tanggal 3 hingga 5 Juli, di berbagai tempat, dengan berbagai faktor risiko. Bukan akibat macet dalam satu hari dan satu tempat yang sama," tegas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu 6 Juli.
 
Oscar pun mengingatkan kepada pemudik untuk selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan khususnya dalam melakukan perjalanan jauh.
 
Oscar menambahkan, Kemenkes saat ini telah menyiagakan 3.583 sarana kesehatan. Terdiri dari 870 posko kesehatan, 2.000 puskesmas, 371 rumah sakit, dan 207 kantor kesehatan pelabuhan (KKP).
 
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI Achmad Yurianto menjelaskan ada beberapa faktor penyebab korban meninggal dunia saat mudik. Faktor tersebut di antaranya, akibat kelelahan dan kekurangan cairan yang bisa berdampak fatal terhadap kesehatan. Apalagi pada kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, pemudik dengan penyakit kronis (hipertensi, diabetes, jantung) dapat meningkatkan risiko.
 
"Ditambah lagi kondisi kabin kendaraan yang relatif sempit serta tertutup dengan pemakaian AC terus menerus akan menurunkan oksigen serta naiknya CO2," kata Yuri.
 
Data Pemerintah Kabupaten Brebes, 12 orang meninggal diduga tidak kuat menghadapi macet. "Total keseluruhan yang meninggal ada 18. Lima orang akibat kecelakaan lalu lintas, satu orang akibat lain hal, dan 12 orang akibat macet," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Sri Gunadi Parwoko saat dihubungi, Selasa 5 Juli.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif