Melalui Jalan Daendels bisa memangkas waktu tempuh menuju Bandung dan Jakarta. "Jalan ini relatif sepi dan tidak sepadat jalur utama," kata Kapolres Kulon Progo AKBP Irfan Rifai kepada Metrotvnews.com, Jumat 30 Juni 2017.
Jalan yang dibuat pada masa Belanda ini dapat diakses mulai pusat Kota Kulon Progo hingga dekat Kebumen. Kendaraan yang melewati jalan ini jauh lebih sedikit daripada di jalan arteri jalur Selatan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Klik: Kapolri: Arus Mudik Lebaran 2017 Lancar
Polisi siaga di jalur ini. Rambu-rambu lalu lintas juga lengkap. Irfan menyarankan masyarakat yang ingin menuju barat melewati Jalan Daendels. Jalur ini tak melalui Purworejo yang arus lalu lintasnya diprediksi lebih padat.
"Karena kami prediksi jumlah pengguna jalan ini semakin ramai, kami juga mendirikan pos pengamanan di sejumlah titik," pungkas Rifai.
Jalur alternatif ini relatif nyaman dilalui oleh pemudik pada siang hari. Pemudik bisa menikmati hamparan sawah dan kebun tebu di kiri-kanan jalan.
Tim Monitor Mudik Metrotvnews.com bisa memacu mobil Isuzu D-Max dengan 100-120 kilometer per jam. Hampir tak ada jalan bergelombang dan rusak di jalur alternatif ini.
D-Max menggunakan mesin 4JK1-TC berkapasitas 2.500cc dengan VGS turbo intercooler. Tenaga mesin baru ini mencapai 134 daya kuda di 3.400 rpm dengan torsi 320 Nm pada 1.800-2.800 rpm.
Klik: Cara Isuzu Memperkenalkan Kembali D-Max kepada Wiraniaga
Pengguna jalur Selatan tak akan kesulitan menemukan tempat istirahat, salat, dan makan. Beberapa rumah makan di jalur Selatan buka 24 jam.
Selain itu, banyak warga menjual hasil perkebunan di tepi jalan seperti semangka tanpa biji dan jambu kristal. Semangka dijual Rp5 ribu per kilogram, sedangkan harga jambu kristal belasan ribu.
Namun, pemudik harus berhati-hati bila melalui jalan ini pada malam hari. Jalur yang lurus memancing pengendara memacu kendaraan lebih kencang. Penerangan di sepanjang Jalan Daendels juga relatif minim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (TRK)