"Mudik hukumnya sunah, tradisi silaturahmi. Manajemen transportasi harus jadi pelajaran. Saking mau melayani tol dibuka padahal belum siap, sekarang saling salahkan antara manajemen jalan tol dengan pemerintah pusat," ujar Jimly ditemui di sela-sela open house Lebaran di rumahnya, Komplek Pondok Labu Indah, Jalan Margasatwa B-4, Jakarta Selatan, Kamis (7/7/2016).
Jimly berpendapat, semua orang harus bekerja dan harus tanggung jawab dengan pekerjaannya masing-masing. Pejabat diminta tak hanya mau gaji yang besar, tetapi tidak mau bertanggung jawab. "Nanti salahkan Jokowi lagi. Manajemen jalan tol harus juga tunjukkan simpati kepada korban. Tenangkan pengemudi, lalu ambil langkah-langkah," pungkas Jimly.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebelumnya, data Pemerintah Kabupaten Brebes menyebut 12 orang meninggal diduga tidak kuat menghadapi macet. "Total keseluruhan yang meninggal ada 18. Lima orang akibat kecelakaan lalu lintas, satu orang akibat lain hal, dan 12 orang akibat macet," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Sri Gunadi Parwoko saat dihubungi, Selasa 5 Juli.
Sri menyampaikan, petugas kesulitan mengevakuasi jenazah. Ambulans atau sepeda motor tidak bisa menjangkau lokasi korban meninggal karena kemacetan lalu lintas sangat parah.
Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono menyangsikan belasan pemudik yang diduga akibat kemacetan di wilayah Brebes. Menurutnya dugaan meninggalnya belasan pemudik di wilayah Brebes dibuktikan secara medis.
Tol Pejagan-Brebes Timur diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Jokowi, Kamis sore, 16 Juni. Tol sepanjang 20,5 kilometer ini merupakan seksi 1 dan 2 dari tol Pejagan-Pemalang yang juga bagian dari Tol Transjawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (YDH)