Begini Cara Merapikan Rak Buku

Jakarta: Banyak orang sangat terikat dengan buku karena berbagai alasan. Tanpa disadari, hal ini membuat kamu menyimpan koleksi ratusan buku dalam rak.

Untuk membereskan dan menata buku agar rapi memang menjadi tantangan, tetapi bukan hal yang tidak dapat diatasi. Merapikan rak buku bukan hanya membuat ruangan terlihat lebih rapi, tetapi juga memudahkan saat mencari buku.

Berikut ini cara membereskan dan menyumbangkan buku dikutip dari Real Simple.

Cara membereskan dan menyumbangkan buku 

Menata buku. Foto: Freepik

Sebelum mengatur semua buku yang ingin disimpan, catat koleksinya untuk memastikan yang tersisa hanya buku-buku yang ingin disimpan.

Mulailah dari awal dengan menyingkirkan buku-buku dari rak dan memilahnya ke dalam empat kategori, yaitu simpan, sumbangkan, jual, atau daur ulang. Jika tidak yakin, buku yang sudah lama tidak dibaca dan tidak akan pernah membacanya mungkin berarti sudah saatnya disumbangkan.

Pertama, buang buku-buku yang sangat rusak, termasuk yang berjamur atau berlumut. Jual buku-buku berharga yang tidak diinginkan. Kemudian, sumbangkan atau jual beberapa buku lebih dari satu. Sumbangkan atau jual buku-buku juga yang tidak lagi diinginkan.

Kamu dapat menyumbangkan buku ke toko barang bekas amal, perpustakaan lokal, sekolah, panti jompo, tempat penampungan, atau tempat lain yang mungkin membutuhkan buku. Hubungi terlebih dahulu pihak terkait untuk mengonfirmasi adanya permintaan dan untuk petunjuk donasi.

Buku-buku berharga dapat dijual secara online. Jika buku tidak rusak karena air atau menguning, kamu bisa dapat mendaur ulangnya. Periksa panduan setempat, tetapi sebagian besar buku bersampul tipis dapat langsung dibuang ke tempat sampah daur ulang. Buku bersampul tebal harus dilepas sampulnya dan dibuang ke tempat sampah biasa karena terbuat dari bahan yang tidak dapat didaur ulang.

Metode pengorganisasian buku 

1. Urutkan berdasarkan warna

Menata buku berdasarkan warna adalah cara yang menyenangkan untuk menambahkan warna dan kekompakan pada ruangan. Cara penataan ini juga dapat digunakan untuk sketsa buku sebagai dekorasi di rak atau sudut-sudut kecil.

Lindsey Mahanna dari Clutter to Clarity merekomendasikan metode ini untuk koleksi berukuran kecil hingga sedang dengan mencatat bahwa mungkin sulit untuk merawatnya dan sulit untuk menemukan apa yang dicari apabila memiliki banyak buku.

2. Kategorikan berdasarkan tinggi atau ukuran 

Jika lebih menyukai tampilan yang rapi dan modern, susun koleksi buku dari yang tertinggi ke terpendek atau sebaliknya. DiBias mengatakan tambahkan kedalaman dan daya tarik visual dengan mencampur tumpukan vertikal dan horizontal.

Tanaman di atas tumpukan buku horizontal akan menjadi sentuhan dekoratif atau gunakan penyangga buku untuk membuat buku berdiri tegak.

3. Berpegang pada pendekatan tsundoku  

Tsundoku adalah metode mengoleksi buku yang berakar dari budaya Jepang. Idenya adalah menyebarkan buku-buku tersebut di seluruh rumah dengan memajangnya. Misalnya, mungkin buku yang ditumpuk digunakan sebagai meja samping sementara, atau ada menara tepat di sebelah rak buku. Selain itu, menjaga suasana tetap sejuk dan sengaja dihuni.

4. Atur berdasarkan genre dan penulis

Mahanna menyarankan untuk mengambil inspirasi dari perpustakaan dan toko buku dengan mengelompokkan koleksi buku yang besar berdasarkan genre dan pengarangnya. Tujuannya untuk memudahkan penyortiran koleksi yang besar.

Misalnya, mungkin kamu memiliki koleksi biografi, literatur, berkebun, dan filsafat. Cobalah masing-masing koleksi tersebut diorganisasikan lebih lanjut berdasarkan nama belakang pengarangnya.

5. Cobalah rotasi membaca 

Ambil konsep lemari musiman dan terapkan pada koleksi buku. Hal ini menjadi solusi yang bagus bagi yang memiliki ruangan lebih kecil atau tidak ingin memajang banyak buku sekaligus.

Cukup susun buku-buku ke dalam rotasi musiman atau tematik. Misalnya, simpan novel-novel yang nyaman dan literatur klasik yang mudah diakses, lalu ganti dengan bacaan memoar perjalanan untuk musim yang berbeda. (Theresia Vania Somawidjaja)

Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News