Ilustrasi salah satu kerajinan dari bahan bambu. Dokumentasi/ Kementerian PUPR
Ilustrasi salah satu kerajinan dari bahan bambu. Dokumentasi/ Kementerian PUPR

Bambu Laminasi, Bahan Bangunan yang Ramah Lingkungan

Rizkie Fauzian • 02 Februari 2020 08:00
Jakarta: Indonesia memiliki hutan bambu terluas keenam di dunia, namun potensi alam tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal, bambu berpeluang besar dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi yang ramah lingkungan.
 
Penggunaan bambu sebagai alternatif pengganti kayu terkendala bentuk dan ketahanan apabila digunakan sebagai balok, kolom atau papan. Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan teknologi Bambu Laminasi.
 
"Untuk mampu bersaing dalam konteks global, produk hasil penelitian Balitbang PUPR harus lebih murah, lebih cepat, dan lebih baik kualitasnya. Hasil penelitian harus dapat digunakan utamanya oleh Kementerian PUPR," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Bambu Laminasi, Bahan Bangunan yang Ramah Lingkungan
Ilustrasi salah satu kerajinan dari bahan bambu. Dokumentasi/ Kementerian PUPR
 
Bambu Laminasi dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (Puskim). Bambu Laminasi adalah bambu yang mengalami pemrosesan sehingga bentuk dan ketahanannya dapat menyerupai kayu untuk dijadikan alternatif bahan bangunan. 
 
Bambu Laminasi dapat diaplikasikan pada hampir seluruh komponen bangunan tradisional, kecuali penutup atap. Bambu Laminasi dibuat dengan cara membelah bambu menjadi lembaran-lembaran tipis kemudian diawetkan dengan borac-boric atau boron sehingga kandungannya berubah dan tidak disukai rayap lalu dikeringkan hingga tidak bisa membusuk. 
 
Lalu lembaran bambu tersebut direkatkan dengan lem Urea Formaldehyde untuk kebutuhan interior dan Polymer Isocyanate untuk kebutuhan eksterior dan di-press dengan mesin menjadi balok, papan, atau partisi beragam ukuran sesuai dengan kebutuhan.
 
Pengembangan Bambu Laminasi oleh Balitbang PUPR diharapkan mampu mengatasi kelangkaan pemenuhan kayu sebagai bahan bangunan. Terlebih, bambu merupakan bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan karena sekali ditanam dapat dipanen berkali-kali tanpa harus menghilangkan seluruh tegakan rumpunnya. 
 
Saat ini Bambu Laminasi telah diaplikasikan sebagai struktur rumah tradisional di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali. Di samping konstruksi bangunan, Bambu Laminasi juga dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan, daun pintu dinding tempel, parket lantai, meubel, dan gazebo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan